Mengenal ADHD: Pengertian, Penyebab, Gejala dan Diagnosa

ADHD (Attention Deficit / Hyperactivity Disorder) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) merupakan gangguan neuropsikiatri yang mempengaruhi cara kerja otak. Dikutip dari ugm.ac.id, anak ADHD ditandai oleh gangguan memusatkan perhatian, hiperaktivitas motoric dan impulsivitas yang kronis. Meskipun telah dilakukan riset selama lebih dari 40 tahun, penyebab pasti dan patofisiologi ADHD belum diketahui.

Tidak satupun faktor yang bisa dikatakan sebagai penyebab tunggal, maka ADHD dipahami sebagai suatu keadaan proses perkembangan otak yang kompleks. Biasanya faktor umum penyebab ADHD adalah genetic, prenatal dan perinatal, proses kimia di otak, stressor psikososial dalam keluarga dan lingkungan, struktur otak dan abnormalitas fungsi otak. Dikutip dari Clevelandclinic, gejala ADHD pada anak anak setidaknya enam dari sembilan perilaku berikut:

Pakar Terpukau oleh Terowongan Hebat Hamas, Sebut Ada Pengaruh Korea Utara dan Iran Halaman 4 MOTIF Guru SD Tewas Bersama Istri & Anak di Malang, Diduga Akhiri Hidup karena Utang, Sempat Memohon SOSOK ARE, Anak SMP yang Tewas Bersama Ibu dan Ayah di Malang, Keseharian Korban Diungkap Sang Guru

Gelagat Janggal Guru SD Sebelum Ditemukan Tewas Bersama 1 Keluarga, Sengaja Pisahkan Anak Kembarnya Mayoritas Pemuda di AS Ternyata Ingin Negara Israel Dilenyapkan, Zionis Terguncang? Halaman 3 Kejadian Langka, Gardan Bus PO ALS Lepas dari Bodi

Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia 1. Kesulitan memperhatikan detail atau membuat kesalahan yang ceroboh. 2. Masalah tetap fokus pada tugas dan kegiatan.

3. Kesulitan mendengarkan dengan baik, melamun atau tampak terganggu. 4. Masalah dengan mengikuti instruksi dan/atau menyelesaikan tugas. 5. Kesulitan mengatur tugas dan kegiatan.

6. Menghindari atau tidak menyukai tugas yang membutuhkan usaha mental terus menerus. 7. Sering kehilangan barang. 8. Mudah terganggu oleh rangsangan dari luar.

9. Pelupa dalam aktivitas sehari hari. Sementara itu, orang dengan tipe hiperaktif/impulsif menunjukkan gejala ADHD setidaknya enam dari sembilan perilaku berikut: 1. Gelisah dengan atau mengetuk tangan atau kaki atau sering menggeliat.

2. Meninggalkan tempat duduk mereka saat tetap duduk diharapkan. 3. Berlari atau memanjat saat tidak tepat. 4. Kesulitan bermain atau melakukan aktivitas santai dengan tenang.

5. Selalu tampak "bergerak" atau "digerakkan oleh motor". 6. Terlalu banyak bicara. 7. Mengatakan jawaban sebelum pertanyaan selesai.

8. Sering kesulitan menunggu giliran mereka. 9. Sering menyela atau mengganggu percakapan atau permainan orang lain. Dikutip dari unair.ac.id, ADHD sendiri dapat dikatakan sulit didiagnosa dengan pasti dikarenakan tidak adanya biomarker khusus untuk memastikannya.

Pasien dengan gejala ADHD dan depresi tidak bisa ditangani sendiri, perlu perhatian khusus dari psikiater agar bisa mendiagnosa secara tepat dan objektif. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *