Kasus Monkeypox Muncul di Jakarta, Pakar Imbau Tak Perlu Panik, Penyebarannya Persis HIV

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengonfirmasi satu kasus baru cacar monyet atau Monkeypox. Terkait hal ini, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman pun anjurkan untuk tidak panik. Ada beberapa hal yang menurut Dicky masyarakat tidak perlu panik.

Kedua, proses penularannya yang lambat. Artinya tidak mudah (menular). "Dan yang perlu juga diketahui tanpa adanya melakukan perilaku berisiko seperti tentu ini akan semakin menjauhkan," kata Dicky lagi. Laut Merah Membara, Arab Saudi Diuji: Tunduk Pada Perintah AS atau Berdamai dengan Yaman Halaman 3

Siap siap, BMKG Prakirakan Cuaca Hujan Ringan Sepanjang Sore Hari Ini di Kabupaten Tasikmalaya UPDATE BMKG Prakirakan Cuaca Cerah Berawan Sepanjang HariIni di Tasikmalaya dan Sekitarnya BMKG Prakirakan Cuaca Kota Tasikmalaya Bakal Cerah Berawan Sepanjang Hari Ini

Tiga Hari Anteng, Dua Rudal Koalisi Milisi Irak Hantam Pangkalan Militer AS di Ain al Assad BMKG Prakirakan Cuaca Kabupaten Tasikmalaya akan Hujan Ringan Sepanjang Hari Ini Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia

Selain itu penyakit ini juga bisa pulih, dengan angka kematian yang kecil. Namun, Dicky tetap mengingatkan jika ada kelompok yang rentan saat terkena virus ini. Yaitu mereka yang memiliki gangguan imunitas seperti HIV AIDS.

"Ini akan sangat berdampak serius. Dan tentunya perlu mitigasi pencegahan (dari) pemerintah. Tentu harus menggunakan jalur mekanisme atau strategi relatif sama pengendalian penyakit HIV," jelas Dicky. Lebih lanjut, Dicky mengatakan jika karakteristik pola penyebaran Monkeypox hampir serupa dengan HIV (human immunodeficiency virus) dan cenderung jadi epidemi. Risiko penularan HIV bisa meningkat karena pola perilaku seks bebas atau seks berisiko yang tren di kalangan dewasa muda, anak dan remaja.

Oleh karenanya, penyebaran virus pun terus terjadi, diikuti dengan stigma. Orang orang takut untuk memeriksakan diri. "Apalagi dengan stigma tinggi, ketertutupan, mudah menyebar, sulit dihilangkan," kata Dicky lagi. Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan literasi, khususnya perilaku hidup bersih dan sehat.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *