Cegah Antraks Meluas, Kementerian Kesehatan Beri Profilaksis kepada Populasi Berisiko

Terjadi kasus baru antraks di Dukuh Jati, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Kejadian itu bermula ketika masyarakat mengonsumsi daging sapi yang mendadak mati dan sudah dikubur. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Imran Pambudi mengatakan pihaknya memberikan pengobatan profilaksis kepada populasi terpapar untuk pencegahan.

Hingga saat ini ada 125 orang yang diberikan pengobatan profilaksis di Gunung Kidul, 87 diantara mereka berstatus seropositif. Seropositif artinya pasien pernah terpapar antraks, tapi tanpa gejala klinis. Papasan dengan Lexus LX 570 Sport Berplat TNI, Peter F Gontha Curiga: Kayaknya Istri Pengusaha Kaya Halaman 4

Info Jadwal Terbaru dan Link Hasil Akhir Tes, Terjawab Kapan Pengumuman PPPK Guru 2023 Cara Cek Penerima Bansos BPNT Lewat HP Desember 2023, Tahap 5 Sudah Cair, Dapat Berapa? Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Beri Tips Cegah ISPA

Ibu Kos Sudah Beri Peringatan, Aktor Sinetron TOP Bersyukur Nikita Mirzani Datang: Nggak Menyangka Halaman 4 Terjawab Sudah Tes CPNS 2024 Kapan Dibuka? Simak Info Terbaru soal Pembukaan Pendaftaran dan Formasi Cegah Korupsi, Inspektorat Tanjabbar Beri Penyuluhan Hukum kepada Lurah dan Kades

Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia Hal itu disebabkan karena di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi. “Jadi 87 orang itu adalah yang seropositif tanpa gejala. Oleh karena itu tidak bisa kita masukan ke dalam katagori positif antraks, dan inilah orang orang yang akan diberikan pengobatan profilaksis,” ungkap Imran pada konferensi pers secara daring, Kamis (6/7/2023).

Di sisi lain, Kemenkes juga mengimbau melalui surat edaran untuk Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap antraks. Antraks adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Umumnya antraks menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, yang dapat menular ke manusia.

Jika berkontak dengan udara, bakteri penyebab antraks akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia tertentu. Spora ini dapat bertahan sampai lebih dari 40 tahun di tanah. Spora Antraks dapat menular ke hewan ternak dan manusia bisa terinfeksi jika mengkonsumsi hewan ternak tersebut.

Atau bisa juga bisa terinfeksi dan dapat langsung masuk ke tubuh manusia lewat luka pada tubuh. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *