Analis: BI Dapat Pertahankan Suku Bunga 5,75 Persen Sampai Akhir 2023

Bank Indonesia (BI) menyatakan, selalu siap melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk mempertahankan nilai tukar rupiah bila diperlukan. Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, rencana BI melakukan intervensi pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah cukup tepat, karena hal ini untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri dan imported inflation. Lebih lanjut, menurutnya Bank Indonesia memiliki alasan yang kuat untuk tidak mengekor kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Di mana, The Fed mungkin masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi masing masing sebesar 25 basis poin. Di sisi lain, Hans menambahkan, tingkat inflasi Indonesia telah berhasil kembali ke level kisaran target BI tahun ini lebih cepat dari perkiraan. Dampak Boikot Produk Pro Israel, CEO Starbucks Minta Masyarakat Berhenti Demo Kedai Kopinya Halaman 3

Simpatisan PDIP Solo Alihkan Dukungan ke Prabowo Gibran, Ada yang Masih Pegang KTA Pemimpin Kerja Nyata, Komunitas Vespa Jabar Gabung Gaspoll Bro Dukung Prabowo Gibran Persatuan Guru Gaspoll Bro Jabar Dukung Prabowo Gibran karena Sejahterakan Tenaga Pengajar

Bocoran Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Pemain Grade A Klub Top Dunia Kepingin Bela Garuda Halaman 4 TKD Prabowo Gibran Kaltim Deklarasi Relawan Gen Z dan Milenial, Seno Aji Singgung Gibranomics BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen

Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia Namun, kenaikan Fed Fund Rates 50 basis poin mungkin akan menimbulkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Tetapi, pelemahan kurs rupiah juga akan dialami oleh mata uang Asia yang lain atau emerging markets secara umum. BI perlu menjaga momentum pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *